Dewasa ini PAUD
(Pendidikan Anak Usia Dini) berkembang
pesat. Seiring dengan perkembangan tersebut banyak mendirikan Pos PAUD yang
menerima peserta didik usia 0-6 tahun maupun Play Grup yang menerima peserta
didik pada usia 3-4 tahun saja. Pendirian lembaga ini bertujuan untuk meningkatkan
pendidikan anak usia dini dan menindaklanjuti adanya ilmu dan toeri tentang pengetahuan,
bahwa kemampuan anak dalam hal menyerap ilmu pada usia dini sangatlah maksimal
dan bagus. Masa ini disebut sebagai Golden
Age. Paud sendiri masuk dalam kajian Pendidikan Non Formal. Di Indonesia Lembaga
PAUD sudah berkembang sangat baik mulai dari kota hingga desa. Namun masih ada
beberapa masalah yang timbul yang menjadi hambatan lembaga untuk berkembang.
Seperti yang dialami oleh
lembaga PAUD: Play Grup PKK Saroja
yang berlokasi di Jln. Kertapati, desa Kedung sumur, Kec. Kerembung Sidoarjo.
Play Grup yang berdiri pada tahun 2008 setelah
satu tahun sebelumnya mengajukan surat izin pendidrian lembaga. Play Grup ini didirikan karena adanya
pengetahuan guru tentang adanya Golden
Age. Selain itu adanya dorongan bahwa di desa tersebut melihat banyak anak
usia dini yang hanya bermain tanpa bimbingan, yang tak jarang permainan tak
terarah membuat anak-anak ini salah dalam bersikap maupun cara berfikir mereka.
Hal tersebut mendorong Guru di Tk Darma Wanita Persatuan Kedung dan kepala desa
mendidrikan Play Grup ini.
Dalam pelaksanaan tersebut
masih banyak hambatan-hambatan yang di alami oleh Play Grup ini, seperti sarana
prasarana yang belum memadai walaupun pemerintah telah memberi bantuan, setelah
pihak Play Grup mengajukan proposal ke dinas Paudni, ada juga masalah pada
pengajaranya seperti menghadapi peserta didik yang hiperaktif namun hal
tersebut dapat diatasi oleh guru dengan kekreatifan menciptakan suasana belajar
yang enjoy dan tertarik pada proses
pembelajaran. Agar tidak terjadi kejenuhan, pengajar membuat sistem
pembelajaran dengan jadwal pertemuan
tiga kali seminggu yaitu senin, kamis dan sabtu dengan Rancangan Pembelajaran
Mingguan (RPM). RPM sendiri adalah sebuah rancangan pembelajaran yang dibuat
untuk laporan pembelajaran guru namun disini juga dibuat untuk membuat model
pembelajaran yang berbeda tiap pertemuan agar tidak terjadi kejenuhan.
Ada juga masalah seperti
masih kurang sadarnya masayrakat tentang pentingnya pembelajaran pada usia dini
pada Play Grup dan akibatnaya kuota/ target jumlah peserta didik dalam kelas,
yang berjumlah 25 siswa belum terpenuhi. Tidak hanya karena kesadaran dari
orang tua tentang pentingnya pembelajaran pada anak usia didni, tapi juga
terdapat kendala biaya dan waktu unuk mengantar peserta didik yang dialami oleh
beberapa orangtua muda masa kini. Orang tua muda yang disibukan oleh kegiatan
kerja atau mencari nafkah, sehingga mereka tidak memasukan anak mereka dengan
alasan bahwa tidak ada yang mengantar dan menjemput ketika peserta didik masuk
play grup.
Upaya untuk mengatasi
masalah ini guru mengadakan sosialisasi kepada masayrakat melaui wali murid
dari TK dan Play Grup selain itu kepala desa dan perangkat desa memberiakan sosialaisasi
melalui POSIANDU. Hingga adanya pemberian (insentif) berupa discaount atau
potongan harga daftar kepada calon siswa
atau peserta didik di Play Grup ini yang dapat mengajak peserta didik lain,
teman, ataupun saudara untuk masuk ke Play
Grup. Namun solusi pemberian insentif dan sosialisasi slema ini belumlah
mencapai hasil yang ditargetkan masih belum terpenuhinya kuaota/ target jumlah
siswa untuk Play Grup tersebut.
Upaya-upaya dalam
menghadapi problem dalam pengajaran sudah sangat bagus namun untuk meyakinkan
masayrakat bahwa pendidkan Play Grup sangatlah penting. Sebab dalam Play Grup
anak bukan diajarkan langsung untuk belajar seperti anak TK maupun SD, sebab
pada Play Grup anak akan diajarkan belajar melaui tugas pada usianya tersebut
yaitu bermain. Jadi agar solusi yang dilaksanakan oleh pihak Play Grup dapat
maksimal maka sosialisai harus dilaksanakan lebih continue atau berkelanjutan.
Sosialisai Golden Age harus dilaksanakan secara
luas, dengan cara mengadakan penyuluhaan atau sosialisai dengan
menghadirkan pakar atau pemateri ahli dalam Golden Age. Sosialisai ini di
rancang berkelajutan seperti pada sosialisai yang dilaksanakan didalam POSYANDU
yang berkelanjutan.
Nantinya dalam program
sosialisai ini kita buat sebuah rangkaian inti acara yang pertama materi Golden Age, tugas perkembangan peserta didik(
dimana pada materi ini pemateri menjelaskan tentang tugas anak pada usia Play
Grup dimana pada usia mereka didalam Play Grup akan diajarkan pembelajaran
dengan bermain bukan 100% belajar membaca dan menulis), dan materi tentang
potensi serta kelebihan anak yang mengikuti Pembelajaran Play Grup. Kemudian
akan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dengan pemateri agar orang tua calon
peserta didik dapat mengerti apa saja dan betapa pentingnya Pendidikan pada
usia dini. Dan dilanjutkan dengan penayangan video tetang play Grup atau
anak-anak yang berhasil atau bekemampuan
lebih ketika di mengikuti Play Grup sebelum dia masuk ke TK.
Setelah acara sosialisai
telah dilaksanakan, maka dilanjutkan dengan pihak Paly Grup membuat acara
sosialisai di lanjutkan dengan acar lomba seperti fasition show anak,
mengambar,mewarnai, menyayi dan menari serta lomba lainya. Pada acara
sasarannya khusus untuk anak usia dibawah 6 tahun dengan kisaran bahwa pada
usia rentang dibawah 6 tahun sang anak sudah dan belum mengikuti Play Grup. Atau
dikatagorikan 3-4 tahun yang nanti pemenangnya juara satu, dua, dan tiga
mendapatkan hadiah dapat masuk sekolah tanpa biaya pendaftaran, dan usia 5-6
dapat masuk ke TK tanpa biaya pendaftaran.
Untuk mengatasi masalah
ibu muda yang mengalami kesulitan atau hambatan saat memasukan anaknya ke play
grup dengan alasan tidak ada yang mengantar dan menjemput pihak sekolah dapat membuka atau membuat penjagaan anak yang belum di jemput orang
tuanya semacam penitipan. Atau pun membuat jasa antar jemput.